Cara Bank Menghasilkan Uang - Hutang itu membuat ekonomi tetap hidup!
Uang yang Kita Pakai Sebenarnya Tidak Ada? Begini Ceritanya!
1. Uang yang Kita Lihat Tidak Benar-Benar Ada
- Tahukah kamu? 92% uang di dunia ini tidak ada secara fisik! Kita sering berpikir uang itu dicetak oleh pemerintah dan disimpan di bank. Tapi, kenyataannya, sebagian besar uang yang kita pakai hanyalah angka di komputer bank.
- Uang yang kita pegang, tabung, atau pinjam sebenarnya hanya ilusi. Nilainya tidak didukung oleh emas atau perak, tapi oleh kepercayaan kita terhadap pemerintah dan sistem keuangan.
2. Sejarah Uang: Dari Emas ke Uang Kertas
- Dulu, uang kertas dijamin oleh emas. Ini disebut standar emas. Kalau kamu punya uang kertas, kamu bisa menukarnya dengan emas di bank.
- Perang Dunia I mengubah segalanya. Perang butuh biaya besar, dan pemerintah mulai mencetak uang tanpa punya cukup emas. Ini bikin harga barang naik (inflasi), dan akhirnya sistem standar emas runtuh.
- Setelah Perang Dunia II, dibuat sistem baru yang disebut Bretton Woods. Dalam sistem ini, nilai dolar AS diikat dengan emas, dan mata uang lain diikat dengan dolar. Tapi, tahun 1970-an, AS tidak punya cukup emas lagi, jadi sistem ini berakhir.
3. Uang Fiat: Uang yang Hanya Berdasarkan Kepercayaan
- Setelah standar emas dihapus, uang menjadi fiat money (uang fiat). Artinya, uang tidak didukung oleh emas atau barang berharga lainnya. Nilainya hanya berdasarkan kepercayaan bahwa pemerintah dan ekonomi akan tetap stabil.
- Pemerintah dan bank sentral bisa mencetak uang atau menciptakan uang digital, tapi ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Kalau terlalu banyak uang dicetak, harga barang akan naik (inflasi).
4. Bagaimana Bank Menciptakan Uang
- Bank menciptakan uang melalui pinjaman. Misalnya, kamu menyimpan Rp1 juta di bank. Bank tidak hanya menyimpannya di brankas. Mereka menggunakan uangmu untuk memberikan pinjaman ke orang lain, sehingga menciptakan uang baru.
- Contohnya, kalau kamu meminjam Rp100 juta untuk beli rumah, bank tidak kasih uang tunai. Mereka hanya tambahkan angka Rp100 juta di akunmu. Uang ini sebenarnya diciptakan "begitu saja".
- 80-95% uang di ekonomi diciptakan dengan cara ini.
5. Peran Pemerintah dan Bank Sentral
- Pemerintah juga menciptakan uang dengan menerbitkan obligasi. Misalnya, pemerintah butuh uang untuk bangun jalan tol, mereka jual obligasi ke investor atau bank sentral.
- Bank sentral (seperti Bank Indonesia) bisa beli obligasi ini, sehingga menambahkan uang baru ke perekonomian. Proses ini disebut quantitative easing.
- Ketika pemerintah membayar kembali obligasi, uang tersebut "dihapus" dari peredaran.
6. Inflasi dan Deflasi: Keseimbangan yang Rumit
- Inflasi terjadi ketika terlalu banyak uang beredar, sehingga harga barang naik.
- Deflasi terjadi ketika uang yang beredar terlalu sedikit, sehingga harga barang turun. Meski terdengar baik, deflasi bisa bikin orang menunda belanja karena mengharapkan harga lebih murah di masa depan.
7. Utang: Sumber dan Penghapus Uang
- Utang memainkan peran penting dalam sistem uang modern. Ketika bank memberikan pinjaman, mereka menciptakan uang baru. Ketika pinjaman dilunasi, uang tersebut "dihapus" dari peredaran.
- Jika semua utang di dunia dilunasi, sebagian besar uang yang ada akan lenyap, karena uang tersebut terikat dengan janji pembayaran.
8. Kesimpulan: Uang Adalah Sistem Kepercayaan
- Uang yang kita pakai sehari-hari hanyalah angka di layar. Nilainya tidak berasal dari emas atau barang berharga, tapi dari kepercayaan kita terhadap sistem keuangan.
- Sistem ini sangat kompleks, dan bahkan banyak orang yang bekerja di bidang keuangan mungkin tidak sepenuhnya memahaminya.
Poin Penting yang Perlu Diingat:
- Uang sebagian besar bersifat digital: Hanya 8% uang yang ada dalam bentuk fisik (uang kertas dan koin).
- Bank menciptakan uang melalui pinjaman: Ketika kamu meminjam uang, bank menciptakan uang baru dengan menambahkan angka di akunmu.
- Uang fiat berdasarkan kepercayaan: Uang tidak didukung oleh emas, tapi oleh kepercayaan terhadap pemerintah dan sistem keuangan.
- Inflasi dan deflasi adalah keseimbangan yang rumit: Terlalu banyak uang menyebabkan inflasi, sementara terlalu sedikit uang menyebabkan deflasi.
Dengan memahami bagaimana uang diciptakan dan dikelola, kita bisa lebih sadar betapa kompleksnya sistem keuangan modern dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.